1. KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
1.1 Kelebihan KBK
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan suatu desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan seperangkat kompetensi tertentu. Mengacu pada PP No.25/2000, maka salah satu kegiatan yang perlu dilakukan oleh pemerintah (Depdiknas) adalah menyusun standar nasional untuk seluruh mata pelajaran, yang mencakup komponen-komponen, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian. Sesuai dengan komponen-komponen tersebut maka format Kurikulum 2004 yang memuat standar kompetensi nasional.
Pengembangan kurikulum 2004 harus berkaitan dengan tuntutan standar kompetens untuk mengembangkan dan menguasai kompetensi seefektif mungkin. Proses pengembangan kurikulum berbasis kompetensi juga menggunakan asumsi bahwa siswa yang akan belajar telah memiliki pengetahuan dan keterampilan awal yang dibutuhkan untuk menguasai kompetensi tertentu. Oleh karenanya pengembangan Kurikulum 2004 perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1. Berorientasi pada pencapaian hasil dan dampaknya (outcome oriented)
2. Berbasis pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
3. Bertolak dari Kompetensi Tamatan/ Lulusan
4. Memperhatikan prinsip pengembangan kurikulum yang berdfferensiasi
5. Mengembangkan aspek belajar secara utuh dan menyeluruh (holistik)
6. Menerapkan prinsip ketuntasan belajar (mastery learning).(ASistem Penilaian KBK
Dengan kurikulum berbasis kompetensi maka sistem penilaian hasil belajar haruslah berubah. Ciri utama perubahan penilaiannya adalah terletak pada pelaksanaan penilaian yang berkelanjutan serta komprehensif, yang mencakup aspek-aspek berikut:
a. Penilaian hasil belajar
b. Penilaian proses belajar mengajar
c. Penilaian kompetensi mengajar guru
d. Penilaian relevansi kurikulum
e. Penilaian daya dukung sarana dan fasilitas
f. Penilaian program (akreditasi).
Strategi yang Digunakan dalam KBK
a. Mengartikulasikan standar dan desain penilaian di lingkungan pendidikan.
b. Mengembangkan kemampuan guru untuk melakukan dan memanfaatkan proses pernbelajaran.
c. Mengembangkan kemampuan subyek didik untuk memanfaatkan hasil penilaian dalam meningkatkan efektifitas belajar mereka.
d. Memantau dan menilai dampak jangka panjang terhadap proses dan hasil belajar.
2. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
2.1 Kelebihan KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Panduan Penyusunan KTSP terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama berupa panduan Umum dan bagian kedua Model KTSP. Panduan Umum memuat pedoman dan rambu-rambu yang perlu diacu, dijabarkan dari berbagai ketentuan-ketentuan tentang kurikulum yang terdapat dalam UU No. 20 tahun 2003 dan PP No. 19 tahun 2005, serta urutan pada umumnya yang berlaku dalam pengambangan kurikulum, Panduan Umum diterbitkan terpisah dari model KTSP. Satuan Pendidikan yang telah melakukan uji coba kurikulum 2004 secarah menyeluruh diperkirakan mampu secara mandiri mengambangkan kurikulumnya berdasarkan SKL, SI dan Panduan Umum. Bagian kedua Panduan Penyusunan KTSP terdiri atas contoh atau model KTSP sebagai hasil pengembangan SKL dan SI dengan menggunakan Panduan Umum.
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b. Beragam dan terpadu.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan.
f. Belajar sepanjang hayat.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kamis, 03 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar