Rss

Selasa, 20 Oktober 2009

PAKEM

PENERAPAN METODE PAKEM PADA SISWA

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Sikap dan strategi guru saat mengajar merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan proses pengajaran. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi sikap ini, diantaranya yang positif, yang menguntungkan, tetapi tidak sedikit pula yang negatif. Strategi guru saat mengajar sangat berperan dalam minat siswa terhadap mata pelajaran yang disajikan. Turun atau naiknya minat tersebut secara tidak langsung sangat dipengaruhi oleh hal itu.
Penurunan minat belajar siswa saat ini merupakan masalah yang menarik untuk dibicarakan. Sebagian besar siswa merasa bosan, jenuh, serta malas untuk belajar khususnya pada pelajaran yang dianggap sukar dan membosankan. Untuk itulah, diperlukan suatu cara agar siswa memiliki minat terhadap pelajaran yang disajikan. Semua itu bersumber pada guru, sebagai mediator dalam proses pembelajaran.
Seorang guru perlu menggunakan suatu cara atau strategi dalam pembelajaran agar siswa merasa tertarik untuk belajar atau minimal mau mendengar penjelasan yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini, sangat dituntut kemampuan guru untuk berkomunikasi dengan siswa dan memberikan materi agar siswa dapat menerima materi dengan baik tanpa membuatnya jenuh. Pada makalah ini, penulis khususkan membahas pada metode PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) guna pembelajaran pelajaran yang disajikan. Dalam hal ini, siswa tidak hanya datang,duduk,diam saat bertemu dengan pelajaran yang bersangkutan. Akan tetapi siswa dituntut lebih aktif, dan kreatif dalam proses pembelajaran tersebut. Tidak hanya itu saja, akan tetapi peran guru juga dituntut guna menciptakan suasana yang efektif serta menyenangkan dalam proses pembelanjaran. Hal tersebut dilakukan agar setiap siswa merasa nyaman, serta suasana tidak kaku. Dengan demikian dapat diwujudkan tujuan pembelajaran pada khususnya. Dalam hal ini antara pihak siswa dan guru, harus saling mendukung dalam proses pembelajaran tersebut, atau dengan kata lain adanya komunikasi yang baik antara pihak guru dan siswa. Untuk itu penulis mengkaji lebih dalam lagi mengenai pokok bahasan makalah yang berkaitan dengan sistem yang PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).

1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang dipaparkan dalam makalah ini adalah sebagai berikut,
1.2.1 Bagaimanakah penjabaran kondisi PAKEM?
1.2.2 Metode apa saja yang dapat mendukung proses PAKEM?
1.2.3 Kelebihan dari masing-masing metode yang terdapat dalam PAKEM?

1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan maksud dari kondisi PAKEM
1.3.2 Menjelaskan tentang metode-metode yang mendukung proses PAKEM.
1.3.3 Menjelaskan kelebihan dari masing-masing metode yang terdapat dalam PAKEM.

2. PEMBAHASAN

2.1 Penjabaran PAKEM
Banyak sekali masalah yang dihadapi oleh para guru dalam menjalankan proses pembelajaran. Salah satunya berkaitan dengan bagaimana mencari metode pembelajaran yang efektif dan cocok agar siswa merasa nyaman dan cepat tanggap dalam menyerap materi. Masalah tersebut sangat sulit dipecahkan, karena dalam menghadapi pelajaran setiap siswa tidak sama kemauannya. Ada siswa yang menginginkan guru harus menjelaskan dengan terperinci dalam menerangkan suatu pelajaran, baru siswa tersebut bisa paham. Ada juga siswa yang lebih suka dengan gaya pembelajaran yang menggunakan alat peraga, agar lebih paham. Dari contoh dua tersebut sudah dapat kita ketahui bahwa cukup sulit bagi guru untuk dapat menemukan suatu model pembelajaran
yang dapat memenuhi dari keseluruhan keinginan siswa. Untuk itu, harus ada suatu terobosan baru yang ditemukan di dalam menciptakan suatu pembelajaran yang lengkap. Sehingga dapat menguntungkan baik di pihak guru maupun di pihak siswa. Siswa harus bisa merespon hal-hal baru yang sekiranya dapat menambah minat mereka dalam proses pembelajaran sehingga mereka dapat lebih aktif dan sering bertanya.
Adapun penjabaran dari PAKEM adalah sebagai berikut:
Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses menjadikan orang untuk belajar. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2005:17) jadi guru ikut mengambil bagian dalam prestasi yang dihasilkan siswa. Seperti yang telah dijelaskan kamus besar bahasa Indonesia,pembelajaran merupakan proses menjadikan orang untuk belajar.

Aktif
Aktif adalah melakukan kegiatan dengan giat, bergairah, bersemangat. Jadi pembelajaran aktif adalah suatu proses menjadikan orang untuk belajar secara giat, bergairah, dan bersemangat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2005:23)

Kreatif
Kreatif adalah suatau kemampuan menciptakan.(Kamus Besar Bahasa Indonesia,2005:599). Dengan begini yang dimaksud menciptakan tergantung dimana mereka mencari ilmu.sebagai contoh siswa dari STM mereka kreatif dalam menciptakan mesin atau alat elektronik yang berinovasi baru.
Pengajaran kreatif adalah suatu proses menjadikan orang untuk memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Efektif
Efektif adalah dapat membawa hasil(Kamus Besar Bahasa Indonesia,2005:284). Pengajaran efektif adalah suatu proses menjadikan orang untuk melakukan sesuatu yang dapat membawa hasil yang baik. Keefektifan sangat diperlukan pada suatu proses pembelajaran. Karena efektif adalah salah satu faktor yang mempengaruhi suatu proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil.


Menyenangkan
Menyenangkan adalah menjadikan senang dengan mendapatkan kepuasan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2005:1032)Pembelajaran yang menyenangkan adalah suatu proses menjadikan orang senang dengan mendapatkan kepuasan dalam belajar. Bila dikaitkan dengan proses belajar siswa menyenangkansuatu hasil yang sangat memuaskan bagi seorang siswa dalam proses belajar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan PAKEM adalah poses menjadikan orang belajar dengan giat, bergairah dan bersemangat sehingga memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang inovasi pada akhirnya dapat membawa hasil dan memberikan kepuasan serta kesenangan. Dengan demikian tujuan dari pembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil dengan baik.

Teori – teori tentang pembelajaran
Teori belajar menurut Konsepsi ahli – ahli Jiwa Daya menyebutkan bahwa pembelajaran adalah daya mengenal, daya mengingat, daya berpikir, daya fantasi dan sebagainya. Daya – daya tersebut supaya menjadi tahan harus dilatih, seperti daya berpikir akan meningkat kalau dilatih untuk memecahkan soal, daya mengingat akan menjadi tajam bila dilatih untuk mengingat – ingat. Belajar hanyalah melatih daya- daya tersebut. Akibat dari teori ini, mendapatkan pengetahuan dengan menghafal tahun, diberi soal – soal yang semuanya tidak bernilai praktis.
Teori Trial and Error mengadakan percobaan pada simpanse yang dikurung dalam sangkar tertutup serta dalam keadaan lapar, dan di luar sangkar ada pisang yang diletakkan dalam jarak yang tidak bisa dijangkau oleh simpanse. Melihat ada pisang, simpanse tidak dapat diam, terus bergerak kesana – kemari. Tiba – tiba tangannya menemukan sebuah tongkat yang terletak pada sangkar juga, dan mencoba untuk mengambil pisang tersebut dengan menggunakan tongkat., yang pada akhirnya pisang tersebut dapat berhasil didapatkan oleh simpanse itu. Belajar juga, hanya sebuah proses mencoba – coba, kadang – kadang salah, tetapi akan berhasil juga.
Teori Medan Lewin yang menjelaskan bila seseorang menghadapi masalah, kalau ia berniat untuk memecahkan, maka orang itu akan meletakkan persoalan itu pada suatu medan atau konteks, sehingga dapat menghubungkan antara persoalan dengan konteks pengalaman – pengalaman sehingga terpecahkan.

2.2 Metode Pengajaran

2.2.1 Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara mengajar dengan penuturan secara lisan tentang suatu bahan yang telah ditetapkan dan dapat menggunakan alat – alat pembantu, terutama tidak untuk menjawab pertanyaan siswa. Adapun alat – alat pembantu dapat berupa: gambar, potret, benda, barang tiruan, film, peta, dan sebagainya.
Jelaslah bahwa dalam metode ini aktivitas ditekankan pada guru, maka guru harus pandai memilih kata – kata sedemikian rupa, sehingga dengan suara yang cukup terang dapat dimengerti dan menarik perhatian siswa. Apalagi dengan media pembantu yang disebutkan di atas akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan santai, tetapi tetap serius.
Situasi yang menggunakan metode ceramah ialah ketika guru ingin menyampaikan fakta atau kenyataan dimana tidak ada bahan bacaan yang merangkum fakta yang dimaksud. Selain itu ketika guru berhadapan dengan murid yang besar jumlahnya, atau bila guru adalah pembicara yang bersemangat. Serta ketika guru akan menyimpulkan pokok yang penting, memperkenalkan pokok – pokok yang baru dan apabila ada bahan – bahan tertulis, tetapi tidak sesuai dengan tingkat kepandaian siswa. Metode ini dapat juga digunakan untuk melengkapi motivasi. Bila penggunaan metode ceramah di luar situasi – situasi tersebut di atas, maka penggunaan itu tidak wajar.
Dalam metode ceramah ada hal – hal yang perlu diperhatikan. Pertama, harus mengadakan persiapan yang intensif dan menggunakan alat pembantu sebanyak – banyaknya. Kedua, menggunakan bahasa yang selaras dan dibuat sesingkat mungkin. Ketiga, menghubungkan fakta – fakta yang akan diberikan dengan yang telah diketahui siswa. Keempat, guru harus mampu menimbulkan keberanian siswa untuk menyatakan dan memenangkan sesuatu, salah satu nya dengan menggunakan dramatisasi dan demonstrasi. Yang terakhir adalah memberi ikhtisar pada akhir ceramah dan mempersiapkan teknik evaluasi yang digunakan.

2.2.2 Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab ialah suatu cara mengajar guru dan murid aktif bersama, guru bertanya dan siswa mencari jawaban, siswa mengemukakan ide baru dan dengan ini guru bertujuan menanyakan.
Situasi – situasi yang memungkinkan penggunaan metode tanya jawab yaitu ketika ingin melanjutkan pelajaran yang telah lalu serta ketika ingin menilai kamajuan siswa. Selain itu, dapat pula digunakan ketika ingin menyelingi pembicaraan, menangkap perhatian murid, mencari jawaban dari siwa – siswa serta memimpin pengamatan dan pemikiran anak – anak.
Metode tanya jawab tidak wajar apabila mencoba menilai taraf atau kadar pengetahuan siswa, jenis pertanyaan hanya dapat dijawab”ya” atau “tidak”, jawabannya dibatasi pada jawaban tertentu saja, serta guru member giliran pada siswa tertentu, tidak merata.

2.2.3 Metode diskusi
Kadang – kadang siswa menghadapi soal yang tidak dapat dipecahkan dengan satu jawaban saja. Untuk mendapatkan jawaban yang tepat dibutuhkan diskusi. Semua jawaban ditampung dan dipertahankan, mana yang paling banyak mendekati kebenaran atau layak, sehingga dengan musyawarah yang demokratis dapat diambil kesimpulan.
Yang harus diperhatikan oleh guru dalam metode ini yaitu, guru harus menulis soal di papan tulis sehingga dapat mencegah kekaburan pengertian, guru harus menulis soal yang penting pada papan tulis, guru harus menulis jawaban dari sekian siswa di papan tulis yang dianggap sesuai untuk didiskusikan. Tidak hanya itu, guru harus memperhatikan jawaban yang paling banyak diterima serta memperhatikan apa yang telah direncanakan. Kemungkinan jawaban yang dapat dirumuskan kelas terhadap masalah jawaban yang paling wajar dan tepat.



2.2.4 Metode pemberian tugas belajar
Metode ini biasanya diberikan guru sebagai pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pemberian tugas dan pekerjaan rumah. Pemberian tugas yaitu guru menyuruh membaca buku di rumah dan pada pertemuan selanjutnya guru memberikan pertanyaan dikelas. Sedangkan pemberian tugas yaitu guru menyuruh membaca dan menambahkan tugas – tugas.
Metode pemberian tugas akan efektif bila tugas-tugas yang diberikan terbatas dan jelas apa yang menjadi masalah atau yang perlu pemecahan, tugas-tugas disadari oleh para siswa sebagai sesuatu yang seharusnya dikerjakan karena menyangkut kehidupan yang bermakna, terdpat fasilitas-fasilitas seperti buku-buku untuk menyelesaikan tugas. Selain itu diperhitungkan taraf kesukaran atau berat tidaknya tugas dengan kemampuan siswa.

2.2.5 Metode Resitasi
Biasanya metode ini digabung dengan metode pemberian tugas belajar, setelah siswa mengerjakan tugas-tugasnya, kemudian melaporkan hasil kerjanya untuk dievaluasi oleh guru, sebelum mengerjakan tugas-tugas diantaranya laporan lisan atau laporan tertulis.

2.2.6 Metode Demonstrasi
Metode ini digunakan bila guru ingin memperlihatkan bagaimana sesuatu harus terjadi dengan cara yang terbaik, contohnya demonstrasi membuat peta buta atau memotret.

2.2.7 Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan siswa melakukan percobaan dengan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Metode ini digunakan untuk memperlihatkan suatu proses untuk mengambil kesimpulan dengan bermacam-macam percobaan.
Syarat-syarat eksperimen yang baik yaitu dijalankan oleh guru yang ahli, dijalankan sebanyak mungkin, dalam keadaan yang berbeda-beda dan harus dicatat hasilnya serta harus teliti dan mendapatkan hukumnya.

2.2.8 Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan
Metode ini bertujuan agar siswa dengan kebebasan tersendiri dapat menggambarkan suatu kejadian. Metode ini digunakan dalam bermacam-macam pelajaran seperti sejarah, membaca, bercerita dan sebagainya.
Syarat-syarat agar metode ini menjadi efektif yaitu masalah yang akan diperankan menyangkut relasi antar manusia,masalah yang akan diperankan terletak dalam bidang perhatian siswa, penonton yakni siswa-siswa yang sedang tidak memerankan tapi tahu apa kewajibannya, guru melukiskan masalah yang akan diperankan secara jelas, di dalam memerankan siswa mendapat kebebasan sepenuhnya, semakin spontan semakin baik. Selanjutnya guru dapat menghentikan drama tersebut pada titik puncak drama sehingga penyelesaian pemecahan relasi antara manusia itu dilanjutkan dengan diskusi umum.

2.2.9 Metode Proyek
Metode ini memberi kesempatan hidup dan menyesuaikan diri dengan masyarakat. Untuk mendapatkan pengalaman langsung supaya siswa berpikir kritis dan produktif serta berkelakuan susila.

2.2.10 Metode Pemecahan masalah
Metode ini biasanya dikombinasikan dengan metode proyek. Dimana siswa dihadapkan pada masalah-masalah, kemudian disuruh memecahkan sendiri, sampai dapat memperoleh pemecahan dan kesimpulan sehingga siswa sejak dini dibiasakan menyelesaikan masalah, padahal kesulitan itu biasa dialami dalam hidupnya nanti dan tidak canggung lagi nantinya.

2.2.11 Metode Karyawisata
Metode ini tidak diartikan unyuk bersenang-senang atau selingan pelajaran, tetapi siswa dalam perjalanan itu mengobservasi dan menyelidiki sesuatu. Metode ini peggunaannya akan efektif apabila guru menyelidiki apakah obyek karya wisata cocok untuk mencapai tujuan, semua siswa dapat mengunjungi obyek karya wisata, memperhitungkan waktu yang tersedia dan siswa diberitahu mengnai pokok-pokok yang perlu diperhatikan serta pembiayaan karyawisata tidak dibebankan pada siswa.
Dan pada saat ini, diperlukan ketanggapan dari seorang guru untuk dapat memilih dari salah satu metode yang sekiranya digunakan dalam mengajar. Bisa saja para guru menjadikan suatu metode yang diambil dari suatu penggabungan dari setiap metode yang ada, sehingga dapat menjadikan proses pembelajaran. Guru tidak terpaku hanya dengan satu metode yang dikuasai. Harus bisa menggunakan metode tepat.

2.3 Kelebihan dari masing masing metode yang terdapat dalam PAKEM

2.3.1 Metode Ceramah
Kelebihan dari metode ceramah adalah guru mudah menguasai kelas metode mudah dilaksanakan, mudah mengorganisir tempat atau kelas, dapat diikuti jumlah siswa yang besar, mudah menyiapkannya, dan guru mudah menerangkan dengan baik.

2.3.2 Metode Tanya jawab
Kelebihan dari metode tanya jawab adalah mendapat sambutan siswa – siswa yang ada di dalam kelas, anak akan cepat mengerti, partisipasi siswa akan lebih aktif, pertanyaan merangsang anak untuk berpikir, siswa berani mengutarakan pendapatnya, masing – masing siswa akan mendapat giliran, serta dapat diketahui bila ada perbedaan pendapat.

2.3.3 Metode Diskusi
Kebaikan dari metode diskusi yaitu menyadarkan siswa bahwa ada masalah yang dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan atau satu jawaban saja, menyadarkan siswa bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif atau dapat diperoleh suatu keputusan yang lebih baik, membiasakan siswa suka mendengar pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri atau membiasakan bersikap toleran. Selain itu menimbulkan kesanggupan pada siswa untuk merumuskan pikirannya secara teratur dan dalam bentuk yang dapat diterima oleh orang lain.



2.3.4 Metode Pemberian Tugas
Kebaikan pemberian tugas adalah mengaktifkan siswa untuk mempelajari sendiri suatu masalah dengan jalan membaca, mengerjakan sola-soal, serta mencoba sendiri di rumah. Selanjutnya pemberian tugas dapat membiasakan siswa berpikir dengan membading–bandingkan antara buku satu dengan yang lain, serta melatih siswa berhadapan dengan persoalan, tidak hanya hafalan. Dan ketika masuk sekolah, siswa disuruh berdiskusi yang dapat mengembangkan inisiatif dan tanggung jawab dari siswa dari penggunaan dan pengeterapan pengetahuan dalam menghadapi masalah sehari – hari.

2.3.5 Metode Resitasi
Kebaikan metode ini adalah para siswa terbiasa mengisi waktu senggang dengan hal –hal yang konstrutif, memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri atas segala tugas yag dikerjakan, sebab metode ini megharuskan siswa mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan kepada guru. Selain itu memupuk siswa agar berpikir kritis, tekun, giat dan rajin belajar, memupuk perkembangan dan keberanian mengamil inisiatif,tanggung jawab dan berdiri sendiri, serta pengetahuan yang diperoleh siswa dari hasil belajar yang berhubungan dengan minat mereka akan berguna untuk hidupnya.

2.3.6 Metode Demonstrasi
Kebaikan metode ini antara lain membantu siswa untuk memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian karena menarik, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa dapat lebih terbatas dan menghindari verbalisme serta memberikan ketrampilan tertentu.

2.3.7 Metode Eksperimen
Kebaikan dari metoe ini siswa ikut aktif mengambil bagiandalam kegiatan belajar untuk dirinya sendiri, siswa belajar menguji kebenaran hipotesis dan tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan, siswa belajar berpikir ilmiah, mengenal berbagi alat untuk melakukan eksperimen dan memiliki ketrampilan menggunakan alat-alat tersebut.


2.3.8 Metode sosiodrama dan bermain peranan
Kebaikan metode ini adalah memberi kesempatan siswa dalam menghadapi masalah sosial, meluaskan pandangan siswa dan memberi kemugkinan bagi pemahaman terhadap orang lain, beserta masalahnya menempatkan diri-sendiri di tempat orang lain.

2.3.9 Metode Proyek
Kebaikan metode ini adalah siswa bekerja sendiri dalam ruangan, mampu mendekatkan kehidupan siswa di sekolah dengan kehidupan di masyarakat sehingga merubah keadaan yang statis menjadi dinamis. Selain itu siswa dapat belajar dengan sungguh-sungguh, bekerja bersama-sama dan betanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya, sehingga tata tertib berjalan karena kesadaran yang wajar. Siswa dibiasakan menghadapi masalah, pengetahuan yang diperoleh fungsional sehingga sifat-sifat didaktif bisa dilaksanakan dan dapat pula mengembangkan bakat-bakat individual.

2.3.10 Metode pemecahan masalah
Kelebihan dari metode ini adalah membuat pendidikan di sekolah menjadi relevan dengan kehidupan khusususnya dengan dunia kerja, membiasakan siswa mengahadapi dan memecahkan masalah dengan terampil, merangsang kemampuan berpikir siswa secara kreatif.

3.3.11 Metode karyawisata
Kebaikan metode karya wisata yaitu memberi pengertian lebih jelas dengan peragaan langsung, mendorong anak mengenal lingkungan dengan baik serta membangkitkan penghargaan dan cinta terhadap lingkungan atau tanah air.

3.KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dipaparkan dan diulas secara keseluruhan di atas penulis dapat mengambil kesimpulan. Setiap siswa memiliki karakter atau sikap yang berbeda dalam belajar atau menerima suatu pelajaran yang diberikan oleh guru. Ada siswa yang memang tanggap dengan materi yang diberikan guru, mereka muda menerima dengan metode apa saja yang diberikan guru. Namun tidak jarang siswa yang berprestasi tergantung dengan cara atau metode yang mereka anggap mudah. Dengan demikian seorang guru harus mampu melihat karakter setiap siswa, dan harus segera tanggap untuk menentukan metode pembelajaran yang dapat mebantu siswa berprestasi. Jadi guru diharapkan tidak hanya terpaku pada sebuah metode saja, tanpa memperhatikan kemampuan siswanya,ada kalanya guru menggunakan metode lain yang dapat membantu siswa segera tanggap dengan pelajaran yang disajikan guru.
Terdapat beberapa metode yang mendukung proses PAKEM antara lain, metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas, metode resitasi, metode demonstrasi, metode eksperimen, metode sosiodrama dan bermainan peranan, metode proyek, metode pemecahan masalah, metode karyawisata. Metode diatas memberikan cara pengajaran yang berbeda satu sama lain tetapi tetap memiliki tujuan untuk mempermudah siswa menagkap pelajaran yang disajikan. Jadi seorang pendidik atau guru dapat mengaplikasikan berbagai metode tersebut dalam menyajikan pelajaran untuk mempermudah siswa memahami pelajaran yang bersangkutan. Pendidik harus mampu mengevaluasi metode yang mereka gunakan,karena metode yang akan mereka gunakan akan memberi dampak bagi siswa.
Dalam setiap metode di atas memiliki kelebihan dalam prakteknya, terdapat metode yang akan menghasilkan siswa yang aktif dalam pelajaran, siswa menjadi bertanggung jawab atas semua tugas yang diberikan oleh guru, ada juga metode yang membuat siswa mampu memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh pendidik, siswa mampu berpikir secara kritis terhadap percobaan mereka, mereka dapat membuktikan suatu hukum dan menarik kesimpulan. Selain itu ada metode yang dapat membuat siswa terampil menggunakan alat- alat percobaan, siswa mampu mengeluarkan pendapatnya, serta metode yang membuat siswa mengenal lingkungan dengan baik, siswa dapat berpartisispasi secara langsung di medan, yang kadang mereka hanya harus berimajinasi seperti yang dijelaskan oleh guru.



DAFTAR RUJUKAN

N.K, Roestiyah. 1986. Dikdatik Metodik. Jakarta: Bina Aksara.

Mbulu, Joseph. 2001. Pengajaran Individual: Pendekatan, Metode, dan Media Pedoman Mengajar bagi Guru dan Calon guru. Malang: Elang Mas.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar